ESSE - Gejala Hipotiroidisme yang tampak pada bayi berusia 6 bulan :
ICD-10 E03.9
ICD-9 244.9
DiseasesDB 6558
eMedicine med/1145
MeSH D007037
Hipotiroidisme adalah istilah yang mengacu pada sekumpulan gejala dari kurangnya sintesis (produksi ) dan sekresi (pengeluaran ) hormon tiroid dari kelenjar tiroid.
[1] Pada umumnya, penyebab hipotiroidisme adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau yodium.
[2] Hipotiroidisme transien (sementara) , dapat terjadi setelah konsumsi iodina dalam jumlah banyak yang menginduksi kelainan enzimatik ringan yang menyebabkan terhambatnya sintesis hormon pada kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai efek Wolff-Chaicoff.
Radang pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan hipotiroidisme, seperti pada penyakit Hashimoto tiroiditis. Penyebab lain dapat berupa:
Radiasi yang digunakan untuk menangani beberapa jenis kanker
Obat-obatan yang digunakan untuk menangani hipertiroidisme
Mutasi gen dengan ekspresi berupa tiroperoksidase, sebuah enzim pengikat heme yang terdapat pada membran tirosit.
[3] Mutasi gen DEHAL1 dengan ekspresi berupa iodotirosina deiodinase, sebuah enzim yang mengambil molekul iodina dari residu senyawa iodotirosina guna keperluan biosintesis hormon oleh kelenjar tiroid.
[4] Mutasi gen THOX2 dengan ekspresi berupa tiroid oksidase-2.
[5] Tingginya rasio plasma iodotironina deiodinase, keluarga enzim yang mempercepat lintasan katabolisme hormon tiroid.
[6] Tingginya rasio plasma selenium, senyawa yang menghambat aktivitas enzim iodotironina deiodinase.
[7] Beberapa gejala umum dari hipertiroidisme adalah kelelahan, kram otot, depresi, kepucatan, gondok, osteoporosis, dan kurang keringat.
[8] Hipotiroidisme dapat menyebabkan komplikasi dengan hipogonadisme, chronic progressive external ophthalmoplegia (CPEO), lemah otot, atrofi, laktikasidemia dan piruvikasidemia, yang diduga disebabkan oleh disfungsi sitokrom.[9] Dari data hasil biopsi pada sel otot, diketahui terjadi 50% defisiensi COX dengan 58% penurunan cyt.aa3 dan 41% penurunan cyt.b.
Pada jantung, penderita hipotiroidisme mengalami penurunan denyut jantung, penurunan daya kontraksi dan fungsi diastolik, penurunan output kardiak dan peningkatan resistansi vaskular sistemik; yang menyebabkan peningkatan tekanan diastolik dan penurunan tekanan sistolik.[10] Oleh karena terjadi peningkatan serum kolesterol, penderita menjadi lebih rentan terhadap aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Klasifikasi
Hipotiroidisme terbagi menjadi tipe primer, yang disebabkan oleh kurangnya fungsi kelenjar tiroid; dan tipe sekunder yang disebabkan oleh kurangnya pasokan hormon TSH dari sekresi kelenjar hipofisis, atau kurangnya pasokan hormon TRH hasil sekresi kelenjar hipotalamus.[2]
Primer
Kondisi primer dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan seperti amiodaron dan litium, sitokina interferon-α dan penghambat tirosina kinase seperti Sunitinib yang sering digunakan dalam pengobatan kanker. Bayi juga dapat mengalami kondisi primer, yang disebut congenital hypothyroidism akibat agenesis atau disgenesis kelenjar tiroid oleh karena asupan obat anti-tiroid pada ibu hipertiroid yang sedang mengandung.
Kondisi primer juga dapat dialami oleh para ibu pada masa 1 tahun setelah melahirkan, oleh karena peningkatan antibodi anti-tiroid setelah persalinan. Hal ini lazim disebut postpartum thyroiditis. Pada kondisi ini, ibu akan mengalami hipertiroidisme ringan segera setelah persalinan, kemudian lambat laun kondisi akan bergeser menjadi hipotiroidisme yang dapat bertahan dengan jangka 6 bulan hingga lebih dari 4 tahun.
Penutup
Bertahun-tahun, dokter-dokter telah mengetahui hubungan antara ibu-ibu dengan hypothyroidism selama kehamilan dan penundaan perkembangan pada anak-anak mereka setelah kelahiran. Ini terutama terlihat pada ibu-ibu yang datang dari negara bagian dengan area-area kekurangan yodium (yodium adalah perlu untuk menghasilkan hormon tiroid dan sekarang adalah konponen umum dari garam dalam makanan-makanan kita) dan juga diamati pada ibu-ibu dengan penyakit autoimmune tiroid, seperti Hashimoto's thyroiditis.
Ada hubungan antara tingkat-tingkat tiroid pada ibu-ibu dan perkembangan otak dari anak mereka. Studi yang besar yang dilaporkan pada tahun 1999 menemukan bahwa hypothyroidism title=color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;yang tidak terdeteksi atau tidak dirawat dengan baik pada ibu-ibu dihubungkan dengan perubahan-perubahan IQ pada bayi-bayi dari wanita-wanita ini. Skor-skor (angka-angka) rata-rata IQ adalah kira-kira 4 angka lebih rendah pada anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid daripada pada anak-anak dari ibu-ibu yang normal. Kekurangan-kekurangan IQ yang lebih besar terlihat pada anak-anak dari ibu-ibu yang mempunyai hypothyroidism yang lebih parah. Anak-anak ini mempunyai IQ rata-rata lebih rendah 7 angka daripada normal. Sebagai tambahan, hampir 20% dari anak-anak ini mempunyai angka-angka IQ kurang daripada 85 dibanding 5% dari anak-anak dari ibu-ibu normal. Anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid juga lebih mungkin mempunyai kesulitan dalam sekolah atau mempunyai kelas-kelas yang berulang.
Studi ini menunjukan bahwa hypothyroidism yang tidak terkontrol pada wanita-wanita hamil dapat mempunyai efek-efek jangka panjang pada anak-anak dari ibu-ibu ini. Juga, efek-efek terjadi bahkan jika hypothyroidism adalah ringan dan wanita itu tidak memperlihatkan segala gejala-gejala. Bagaimanapun, lebih signifikan hypothyroidism, lebih besar kemungkinan peroslan-persoalan perkembangan.
Untuk itu , Pemeriksaan fisik ke dokter sangat dibutuhkan dan apabila diperlukan , pemeriksaan laboratorium sebagai sarana penunjang dapat menjadi suatu pilihan yang logis Oleh karena itu , Pemeriksaan yang dilakukan oleh Laboratorium kesehatan yang mengutamakan kualitas diagnosis dan pelayanan adalah mutlak diperlukan .
Terus jaga kesehatan kita agar terhindar dari penyakit untuk itu tetaplah menjaga kesehatan Anda, Itulah yang bisa kami sampaikan Mengenal Lebih Dekat Dan Pengertian Penyakit Hipotiroidisme . Selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Referensi
^ (Inggris)"Hypothyroidism". Medline Plus. Diakses pada 30 Oktober 2010.
^ a b (Inggris)"Hypothyroidism - new aspects of an old disease". Department of Endocrinology, Hellenic Red Cross Hospital, Department of Medical Physics, Medical School, University of Athens; I Kostoglou-Athanassiou dan K Ntalles. Diakses pada 21 November 2010.
^ (Inggris)"Genetics and phenomics of hypothyroidism and goiter due to TPO mutations". Laboratory for Reproductive Biology, Academic Medical Center; Ris-Stalpers C, Bikker H.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Genetics and phenomics of hypothyroidism and goiter due to iodotyrosine deiodinase (DEHAL1) gene mutations". Molecular Thyroid Laboratory, INGEMM-Institute for Medical and Molecular Genetics, La Paz University Hospital; Moreno JC, Visser TJ.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Congenital hypothyroidism caused by new mutations in the thyroid oxidase 2 (THOX2) gene". Children's Hospital of the Johannes Gutenberg University; Pfarr N, Korsch E, Kaspers S, Herbst A, Stach A, Zimmer C, Pohlenz J.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Biochemistry, cellular and molecular biology, and physiological roles of the iodothyronine selenodeiodinases". Thyroid Division, Department of Medicine, Brigham and Women's Hospital and Harvard Medical School; Bianco AC, Salvatore D, Gereben B, Berry MJ, Larsen PR.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"The role of selenium in thyroid hormone metabolism and effects of selenium deficiency on thyroid hormone and iodine metabolism". Division of Biochemical Sciences, Rowett Research Institute; Arthur JR, Nicol F, Beckett GJ.. Diakses pada 18 November 2010.
^ Hipotiroidisme, 13 April 2010.
^ (Inggris)"Endocrine involvement in mitochondrial encephalomyopathy with partial cytochrome c oxidase deficiency". Clinica Neurologica II, Universita di Torino, Clinica Neurologica, Centro Dino Ferrari, Universitai di Milano, Servizio di Endocrinologia Pediatrica, Ospedale Infantile Regina Margherita, C DORIGUZZI, L PALMUCCI, T MONGINI, N BRESOLIN, L BET, G COMI, R LALA. Diakses pada 17 November 2010.
^ (Inggris)"The role of thyroid hormone nuclear receptors in the heart: evidence from pharmacological approaches". Department of Endocrinology and Metabolism, Academic Medical Center, University of Amsterdam; Wilmar M. Wiersinga. Diakses pada 12 Juni 2011.
Totalkesehatananda.com , diakses pada tanggal 09 Januari 2011
Hipotirodisme , Wikipedia.org diakses pada tanggal 09 Januari 2011
Sumber : http://www.pramita.co.id
ICD-10 E03.9
ICD-9 244.9
DiseasesDB 6558
eMedicine med/1145
MeSH D007037
Hipotiroidisme adalah istilah yang mengacu pada sekumpulan gejala dari kurangnya sintesis (produksi ) dan sekresi (pengeluaran ) hormon tiroid dari kelenjar tiroid.
[1] Pada umumnya, penyebab hipotiroidisme adalah kurangnya asupan gizi berupa iodina atau yodium.
[2] Hipotiroidisme transien (sementara) , dapat terjadi setelah konsumsi iodina dalam jumlah banyak yang menginduksi kelainan enzimatik ringan yang menyebabkan terhambatnya sintesis hormon pada kelenjar tiroid, yang dikenal sebagai efek Wolff-Chaicoff.
Radang pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan hipotiroidisme, seperti pada penyakit Hashimoto tiroiditis. Penyebab lain dapat berupa:
Radiasi yang digunakan untuk menangani beberapa jenis kanker
Obat-obatan yang digunakan untuk menangani hipertiroidisme
Mutasi gen dengan ekspresi berupa tiroperoksidase, sebuah enzim pengikat heme yang terdapat pada membran tirosit.
[3] Mutasi gen DEHAL1 dengan ekspresi berupa iodotirosina deiodinase, sebuah enzim yang mengambil molekul iodina dari residu senyawa iodotirosina guna keperluan biosintesis hormon oleh kelenjar tiroid.
[4] Mutasi gen THOX2 dengan ekspresi berupa tiroid oksidase-2.
[5] Tingginya rasio plasma iodotironina deiodinase, keluarga enzim yang mempercepat lintasan katabolisme hormon tiroid.
[6] Tingginya rasio plasma selenium, senyawa yang menghambat aktivitas enzim iodotironina deiodinase.
[7] Beberapa gejala umum dari hipertiroidisme adalah kelelahan, kram otot, depresi, kepucatan, gondok, osteoporosis, dan kurang keringat.
[8] Hipotiroidisme dapat menyebabkan komplikasi dengan hipogonadisme, chronic progressive external ophthalmoplegia (CPEO), lemah otot, atrofi, laktikasidemia dan piruvikasidemia, yang diduga disebabkan oleh disfungsi sitokrom.[9] Dari data hasil biopsi pada sel otot, diketahui terjadi 50% defisiensi COX dengan 58% penurunan cyt.aa3 dan 41% penurunan cyt.b.
Pada jantung, penderita hipotiroidisme mengalami penurunan denyut jantung, penurunan daya kontraksi dan fungsi diastolik, penurunan output kardiak dan peningkatan resistansi vaskular sistemik; yang menyebabkan peningkatan tekanan diastolik dan penurunan tekanan sistolik.[10] Oleh karena terjadi peningkatan serum kolesterol, penderita menjadi lebih rentan terhadap aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
Klasifikasi
Hipotiroidisme terbagi menjadi tipe primer, yang disebabkan oleh kurangnya fungsi kelenjar tiroid; dan tipe sekunder yang disebabkan oleh kurangnya pasokan hormon TSH dari sekresi kelenjar hipofisis, atau kurangnya pasokan hormon TRH hasil sekresi kelenjar hipotalamus.[2]
Primer
Kondisi primer dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan seperti amiodaron dan litium, sitokina interferon-α dan penghambat tirosina kinase seperti Sunitinib yang sering digunakan dalam pengobatan kanker. Bayi juga dapat mengalami kondisi primer, yang disebut congenital hypothyroidism akibat agenesis atau disgenesis kelenjar tiroid oleh karena asupan obat anti-tiroid pada ibu hipertiroid yang sedang mengandung.
Kondisi primer juga dapat dialami oleh para ibu pada masa 1 tahun setelah melahirkan, oleh karena peningkatan antibodi anti-tiroid setelah persalinan. Hal ini lazim disebut postpartum thyroiditis. Pada kondisi ini, ibu akan mengalami hipertiroidisme ringan segera setelah persalinan, kemudian lambat laun kondisi akan bergeser menjadi hipotiroidisme yang dapat bertahan dengan jangka 6 bulan hingga lebih dari 4 tahun.
Penutup
Bertahun-tahun, dokter-dokter telah mengetahui hubungan antara ibu-ibu dengan hypothyroidism selama kehamilan dan penundaan perkembangan pada anak-anak mereka setelah kelahiran. Ini terutama terlihat pada ibu-ibu yang datang dari negara bagian dengan area-area kekurangan yodium (yodium adalah perlu untuk menghasilkan hormon tiroid dan sekarang adalah konponen umum dari garam dalam makanan-makanan kita) dan juga diamati pada ibu-ibu dengan penyakit autoimmune tiroid, seperti Hashimoto's thyroiditis.
Ada hubungan antara tingkat-tingkat tiroid pada ibu-ibu dan perkembangan otak dari anak mereka. Studi yang besar yang dilaporkan pada tahun 1999 menemukan bahwa hypothyroidism title=color: windowtext; text-decoration: none; text-underline: none;yang tidak terdeteksi atau tidak dirawat dengan baik pada ibu-ibu dihubungkan dengan perubahan-perubahan IQ pada bayi-bayi dari wanita-wanita ini. Skor-skor (angka-angka) rata-rata IQ adalah kira-kira 4 angka lebih rendah pada anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid daripada pada anak-anak dari ibu-ibu yang normal. Kekurangan-kekurangan IQ yang lebih besar terlihat pada anak-anak dari ibu-ibu yang mempunyai hypothyroidism yang lebih parah. Anak-anak ini mempunyai IQ rata-rata lebih rendah 7 angka daripada normal. Sebagai tambahan, hampir 20% dari anak-anak ini mempunyai angka-angka IQ kurang daripada 85 dibanding 5% dari anak-anak dari ibu-ibu normal. Anak-anak dari ibu-ibu hipotiroid juga lebih mungkin mempunyai kesulitan dalam sekolah atau mempunyai kelas-kelas yang berulang.
Studi ini menunjukan bahwa hypothyroidism yang tidak terkontrol pada wanita-wanita hamil dapat mempunyai efek-efek jangka panjang pada anak-anak dari ibu-ibu ini. Juga, efek-efek terjadi bahkan jika hypothyroidism adalah ringan dan wanita itu tidak memperlihatkan segala gejala-gejala. Bagaimanapun, lebih signifikan hypothyroidism, lebih besar kemungkinan peroslan-persoalan perkembangan.
Untuk itu , Pemeriksaan fisik ke dokter sangat dibutuhkan dan apabila diperlukan , pemeriksaan laboratorium sebagai sarana penunjang dapat menjadi suatu pilihan yang logis Oleh karena itu , Pemeriksaan yang dilakukan oleh Laboratorium kesehatan yang mengutamakan kualitas diagnosis dan pelayanan adalah mutlak diperlukan .
Terus jaga kesehatan kita agar terhindar dari penyakit untuk itu tetaplah menjaga kesehatan Anda, Itulah yang bisa kami sampaikan Mengenal Lebih Dekat Dan Pengertian Penyakit Hipotiroidisme . Selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Referensi
^ (Inggris)"Hypothyroidism". Medline Plus. Diakses pada 30 Oktober 2010.
^ a b (Inggris)"Hypothyroidism - new aspects of an old disease". Department of Endocrinology, Hellenic Red Cross Hospital, Department of Medical Physics, Medical School, University of Athens; I Kostoglou-Athanassiou dan K Ntalles. Diakses pada 21 November 2010.
^ (Inggris)"Genetics and phenomics of hypothyroidism and goiter due to TPO mutations". Laboratory for Reproductive Biology, Academic Medical Center; Ris-Stalpers C, Bikker H.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Genetics and phenomics of hypothyroidism and goiter due to iodotyrosine deiodinase (DEHAL1) gene mutations". Molecular Thyroid Laboratory, INGEMM-Institute for Medical and Molecular Genetics, La Paz University Hospital; Moreno JC, Visser TJ.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Congenital hypothyroidism caused by new mutations in the thyroid oxidase 2 (THOX2) gene". Children's Hospital of the Johannes Gutenberg University; Pfarr N, Korsch E, Kaspers S, Herbst A, Stach A, Zimmer C, Pohlenz J.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"Biochemistry, cellular and molecular biology, and physiological roles of the iodothyronine selenodeiodinases". Thyroid Division, Department of Medicine, Brigham and Women's Hospital and Harvard Medical School; Bianco AC, Salvatore D, Gereben B, Berry MJ, Larsen PR.. Diakses pada 14 November 2010.
^ (Inggris)"The role of selenium in thyroid hormone metabolism and effects of selenium deficiency on thyroid hormone and iodine metabolism". Division of Biochemical Sciences, Rowett Research Institute; Arthur JR, Nicol F, Beckett GJ.. Diakses pada 18 November 2010.
^ Hipotiroidisme, 13 April 2010.
^ (Inggris)"Endocrine involvement in mitochondrial encephalomyopathy with partial cytochrome c oxidase deficiency". Clinica Neurologica II, Universita di Torino, Clinica Neurologica, Centro Dino Ferrari, Universitai di Milano, Servizio di Endocrinologia Pediatrica, Ospedale Infantile Regina Margherita, C DORIGUZZI, L PALMUCCI, T MONGINI, N BRESOLIN, L BET, G COMI, R LALA. Diakses pada 17 November 2010.
^ (Inggris)"The role of thyroid hormone nuclear receptors in the heart: evidence from pharmacological approaches". Department of Endocrinology and Metabolism, Academic Medical Center, University of Amsterdam; Wilmar M. Wiersinga. Diakses pada 12 Juni 2011.
Totalkesehatananda.com , diakses pada tanggal 09 Januari 2011
Hipotirodisme , Wikipedia.org diakses pada tanggal 09 Januari 2011
Sumber : http://www.pramita.co.id
Mengenal Lebih Dekat Dan Pengertian Penyakit Hipotiroidisme
Reviewed by Unknown
on
10:32 PM
Rating:
No comments: