ESSE - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang amat ditakuti di dunia karena DBD merupakan penyakit endemis di lebih 100 negara. Khususnya di Indonesia penyakit ini sangat ditakuti karena gejalanya timbul amat cepat dan berat sehingga sangat diperlukan diagnosa yang cepat dan penanganan yang dini serta professional.
Seperti kita ketahui, penyakit DBD ditulaskan oleh vektor sejenis nyamuk yang disebut Aedes aegypti atau Aedes albopictus (gambar 1) Nyamuk ini banyak terdapat di Indonesia, keluar dan mencari makan pada siang hari dan berkembang biak pada tempat yang menampung air bersih.
Gambar 1: Nyamuk Aedes aegypti
Virus Dengue terdiri dari 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Diantara ke empatnya serotype yang paling banyak di Indonesia adalah DEN-3
Gambar 2: Virus Demam Berdarah Dengue
Biasanya gigitan pertama oleh nyamuk Aedes aegypti tidak menimbulkan gejala, baru pada gigitan kedua akan timbul gejala yang ditakutkan karena tubuh telah membentuk anti bodi pada saat gigita pertama. Kebocoran plasma darah merupakan hasil dari reaksi antigen – antibodi pada penderita dan menyebabkan gejala yang lebih berat.
Gejala:
DBD merupakan penyakit demam akut (demam naik turun antara 2 – 7 hari) disertai dengan dua atau lebih gejala akut seperti: sakit kepala, pegal linu otot dan sendi, kemerahan kulit, manifestasi perdarahan kulit, leukopenia (jumlah sel lekosit sedikit) dan nyeri dibelakang bola mata
Diagnosa:
Biasa diagnosa berdasarkan gejala yang dikeluhkan pasien, pemeriksaan uji bendung positif (uji Rumple Leede +), perdarahan kulit (ptechiae) dan perdarahan mukosa. Manifestsi klinik yang berat disebut Sindrom Renjatan Dengue. Jumlah trombosit turun (normalnya < 150 – 450) μL) dan yang penting adalah monitoring jumlah trombosit dari hari ke hari.
Kini telah beredar di pasaran suatu sarana pemeriksaan yang cukup sensitif (80-90%) dengan spesifisitas mencapai 100%. Pemeriksaan ini disebut pemeriksaan NS-1. Prinsip pemeriksaan ini adalah reaksi antigen – antibodi yang hanya memerlukan waktu < 15 menit. Pemeriksaan NS-1 ini akan memperkuat diagnosa dini DBD sehingga akan cepat ditangani dan segera diberikan infus.
NS-1 dapat mendeteksi dini DBD, tetapi sebenarnya diagnosa akan lebih akurat bila disertai dengan pemeriksaan IgM dan IgG antibodi terhadap DBD.
Gambar 3: Algoritme diagnosa DBD
Tatalaksana:
Pemberian cairan yang cukup terhadap pasien tersangka DBD di rumah sakit.
Tindakan yang cepat pada Sindroma syok Dengue. Monitoring jumlah trombosit dari hari ke hari.
Pencegahan
Program nasional:
1. Eradikasi nyamuk A.Aegypti dengan 3 M : Menguras dan Menutup tempat penampung air, Mengubur tempat nyamuk bersarang.
2. Hidup sehat dan dan kebersihan
3. Waspada pada saat musim hujan.
Terus jaga kesehatan kita agar terhindar dari penyakit untuk itu tetaplah menjaga kesehatan Anda, Itulah yang bisa kami sampaikan Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD). Selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Sumber : http://www.pramita.co.id
Seperti kita ketahui, penyakit DBD ditulaskan oleh vektor sejenis nyamuk yang disebut Aedes aegypti atau Aedes albopictus (gambar 1) Nyamuk ini banyak terdapat di Indonesia, keluar dan mencari makan pada siang hari dan berkembang biak pada tempat yang menampung air bersih.
Copyright : Mediskus.com |
Virus Dengue terdiri dari 4 serotipe yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Diantara ke empatnya serotype yang paling banyak di Indonesia adalah DEN-3
Copyright : slideshare.net |
Gambar 2: Virus Demam Berdarah Dengue
Biasanya gigitan pertama oleh nyamuk Aedes aegypti tidak menimbulkan gejala, baru pada gigitan kedua akan timbul gejala yang ditakutkan karena tubuh telah membentuk anti bodi pada saat gigita pertama. Kebocoran plasma darah merupakan hasil dari reaksi antigen – antibodi pada penderita dan menyebabkan gejala yang lebih berat.
Gejala:
DBD merupakan penyakit demam akut (demam naik turun antara 2 – 7 hari) disertai dengan dua atau lebih gejala akut seperti: sakit kepala, pegal linu otot dan sendi, kemerahan kulit, manifestasi perdarahan kulit, leukopenia (jumlah sel lekosit sedikit) dan nyeri dibelakang bola mata
Diagnosa:
Biasa diagnosa berdasarkan gejala yang dikeluhkan pasien, pemeriksaan uji bendung positif (uji Rumple Leede +), perdarahan kulit (ptechiae) dan perdarahan mukosa. Manifestsi klinik yang berat disebut Sindrom Renjatan Dengue. Jumlah trombosit turun (normalnya < 150 – 450) μL) dan yang penting adalah monitoring jumlah trombosit dari hari ke hari.
Kini telah beredar di pasaran suatu sarana pemeriksaan yang cukup sensitif (80-90%) dengan spesifisitas mencapai 100%. Pemeriksaan ini disebut pemeriksaan NS-1. Prinsip pemeriksaan ini adalah reaksi antigen – antibodi yang hanya memerlukan waktu < 15 menit. Pemeriksaan NS-1 ini akan memperkuat diagnosa dini DBD sehingga akan cepat ditangani dan segera diberikan infus.
NS-1 dapat mendeteksi dini DBD, tetapi sebenarnya diagnosa akan lebih akurat bila disertai dengan pemeriksaan IgM dan IgG antibodi terhadap DBD.
Copyright : www.pramita.co.id |
Gambar 3: Algoritme diagnosa DBD
Tatalaksana:
Pemberian cairan yang cukup terhadap pasien tersangka DBD di rumah sakit.
Tindakan yang cepat pada Sindroma syok Dengue. Monitoring jumlah trombosit dari hari ke hari.
Pencegahan
Program nasional:
1. Eradikasi nyamuk A.Aegypti dengan 3 M : Menguras dan Menutup tempat penampung air, Mengubur tempat nyamuk bersarang.
2. Hidup sehat dan dan kebersihan
3. Waspada pada saat musim hujan.
Terus jaga kesehatan kita agar terhindar dari penyakit untuk itu tetaplah menjaga kesehatan Anda, Itulah yang bisa kami sampaikan Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD). Selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Sumber : http://www.pramita.co.id
Pengertian Demam Berdarah Dengue (DBD)
Reviewed by Unknown
on
9:47 PM
Rating:
No comments: