ESSE - Osteoporosis adalah kondisi saat kualitas kepadatan tulang sahabat menurun. Kondisi ini membuat tulang menjadi keropos dan rentan mengalami retak.
Umumnya kondisi ini dialami oleh orang berusia lanjut. Tapi beberapa kasus membuktikan bahwa anak-anak bahkan orang dewasa dapat mengalami pengeroposan tulang. Kali ini kita akan membahas apa itu Osteoporosis dan bagaimana cara mengatasinya.
Pengeroposan tulang atau Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah mengalami keretakan pada tulang contohnya setelah pasien mengalami jatuh ringan.
Retak pada tulang pinggul pergelangan tangan, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemukan pada penderita Osteoporosis.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis adalah jenis kondisi yang tidak memiliki tanda-tanda khusus. Namun beberapa kondisi dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis seperti sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, dan seringnya mengalami cedera atau keretakan tulang. Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terjadi keretakan tulang.
Gejala osteoporosis yang dapat terlihat jelas adalah postur punggung bungkuk yang sering terlihat pada orang lanjut usia. Postur ini dapat terjadi karena pengeroposan pada tulang belakang yang membuat tulang punggung sulit untuk menahan berat tubuh.
Keretakan tulang pada orang lanjut usia bisa menjadi masalah serius. Misalnya dalam kasus keretakan tulang pangkal paha.
Kebebasan bergerak bisa terhambat dan bisa berujung pada kelumpuhan permanen. Dalam kasus osteoporosis yang parah, batuk atau bersin ringan dapat menyebabkan keretakan pada tulang rusuk atau salah satu bagian dari tulang belakang.
Penyebab Osteoporosis
Selain faktor usia, kekurangan kalsium menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit Osteoporosis. Tidak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya osteoporosis.
Faktor itu antara lain adanya riwayat dalam keluarga yang menderita osteoporosis, mengkonsumsi minuman keras, merokok, pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang mempengaruhi kekuatan tulang, penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, Malabsorpsi (ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan), dan kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan organ tubuh.
Selain itu, Osteoporosis juga dapat disebabkan karena pengaruh jenis kelamin. Wanita yang mengalami menopause memiliki resiko besar untuk megidap Osteoporosis dibandingkan pria.
Pencegahan Osteoporosis
Semua orang dapat menjaga tulang mereka tetap sehat dan mengurangi risiko mengidap osteoporosis. Anda bisa mulai dengan menerapkan pola makan sehat disertai dengan olahraga secara teratur.
Perbanyak makanan yang kaya akan kandungan vitamin D dan kalsium adalah salah satu bentuk pencegahan yang mudah untuk dilakukan. Selain itu menghindari rokok dan minum-minuman keras dan mengurangi resiko terkena Osteoporosis.
Penanganan Osteoporosis
Bagi Anda yang didiagnosa Osteoporosis, Anda disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan demi mencegah penyakit keretakan tulang tersebut.
Pilihan jenis pengobatan osteoporosis yang disarankan tergantung kepada tingkat risiko keretakan tulang Anda. Selama masa pemulihan, penting bagi Anda untuk menjaga diri agar tidak mengalami cedera atau keretakan tulang.
Pengidap yang telah lanjut usia disarankan untuk menjalani pemeriksaan penglihatan dan pendengaran secara teratur.
Ciptakan lingkungan rumah yang aman dengan memindahkan perabotan yang membuat Anda berisiko untuk jatuh, terantuk, atau terbentur.
Beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk pulih misalnya perawatan dengan mandi air hangat atau menyiapkan kantong kompres. Relaksasi juga bisa membantu proses pemulihan.
Osteoporosis adalah kondisi yang harus ditangani secara tepat dan serius. Tanyakan kepada dokter Anda bagaimana cara menjalani hidup dengan osteoporosis dalam jangka waktu panjang.
Itulah yang bisa kami sampai kan Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Osteoporosis Serta Gejala Penyebabnya, selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Umumnya kondisi ini dialami oleh orang berusia lanjut. Tapi beberapa kasus membuktikan bahwa anak-anak bahkan orang dewasa dapat mengalami pengeroposan tulang. Kali ini kita akan membahas apa itu Osteoporosis dan bagaimana cara mengatasinya.
Pengeroposan tulang atau Osteoporosis umumnya baru diketahui setelah mengalami keretakan pada tulang contohnya setelah pasien mengalami jatuh ringan.
Retak pada tulang pinggul pergelangan tangan, dan tulang belakang adalah kasus yang paling banyak ditemukan pada penderita Osteoporosis.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis adalah jenis kondisi yang tidak memiliki tanda-tanda khusus. Namun beberapa kondisi dapat menjadi gejala terjadinya osteoporosis seperti sakit punggung, postur tubuh bungkuk, menurunnya tinggi badan, dan seringnya mengalami cedera atau keretakan tulang. Osteoporosis umumnya tidak menimbulkan rasa sakit kecuali jika terjadi keretakan tulang.
Gejala osteoporosis yang dapat terlihat jelas adalah postur punggung bungkuk yang sering terlihat pada orang lanjut usia. Postur ini dapat terjadi karena pengeroposan pada tulang belakang yang membuat tulang punggung sulit untuk menahan berat tubuh.
Keretakan tulang pada orang lanjut usia bisa menjadi masalah serius. Misalnya dalam kasus keretakan tulang pangkal paha.
Kebebasan bergerak bisa terhambat dan bisa berujung pada kelumpuhan permanen. Dalam kasus osteoporosis yang parah, batuk atau bersin ringan dapat menyebabkan keretakan pada tulang rusuk atau salah satu bagian dari tulang belakang.
Penyebab Osteoporosis
Selain faktor usia, kekurangan kalsium menjadi salah satu faktor timbulnya penyakit Osteoporosis. Tidak hanya itu saja, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko berkembangnya osteoporosis.
Faktor itu antara lain adanya riwayat dalam keluarga yang menderita osteoporosis, mengkonsumsi minuman keras, merokok, pemakaian obat-obatan dalam jangka panjang yang mempengaruhi kekuatan tulang, penyakit yang menyerang kelenjar penghasil hormon, Malabsorpsi (ketidakmampuan usus untuk menyerap nutrisi dari makanan), dan kondisi-kondisi yang diakibatkan oleh peradangan organ tubuh.
Selain itu, Osteoporosis juga dapat disebabkan karena pengaruh jenis kelamin. Wanita yang mengalami menopause memiliki resiko besar untuk megidap Osteoporosis dibandingkan pria.
Pencegahan Osteoporosis
Semua orang dapat menjaga tulang mereka tetap sehat dan mengurangi risiko mengidap osteoporosis. Anda bisa mulai dengan menerapkan pola makan sehat disertai dengan olahraga secara teratur.
Perbanyak makanan yang kaya akan kandungan vitamin D dan kalsium adalah salah satu bentuk pencegahan yang mudah untuk dilakukan. Selain itu menghindari rokok dan minum-minuman keras dan mengurangi resiko terkena Osteoporosis.
Penanganan Osteoporosis
Bagi Anda yang didiagnosa Osteoporosis, Anda disarankan untuk mengkonsumsi obat-obatan demi mencegah penyakit keretakan tulang tersebut.
Pilihan jenis pengobatan osteoporosis yang disarankan tergantung kepada tingkat risiko keretakan tulang Anda. Selama masa pemulihan, penting bagi Anda untuk menjaga diri agar tidak mengalami cedera atau keretakan tulang.
Pengidap yang telah lanjut usia disarankan untuk menjalani pemeriksaan penglihatan dan pendengaran secara teratur.
Ciptakan lingkungan rumah yang aman dengan memindahkan perabotan yang membuat Anda berisiko untuk jatuh, terantuk, atau terbentur.
Beberapa cara yang dapat membantu Anda untuk pulih misalnya perawatan dengan mandi air hangat atau menyiapkan kantong kompres. Relaksasi juga bisa membantu proses pemulihan.
Osteoporosis adalah kondisi yang harus ditangani secara tepat dan serius. Tanyakan kepada dokter Anda bagaimana cara menjalani hidup dengan osteoporosis dalam jangka waktu panjang.
Itulah yang bisa kami sampai kan Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Osteoporosis Serta Gejala Penyebabnya, selaku penulis web ESSE semoga bisa sampe kepada pembaca , semoga pembaca merasa senang dan bisa bermanfaat.
Pencegahan Dan Penanganan Penyakit Osteoporosis Serta Gejala Penyebabnya
Reviewed by Unknown
on
12:51 PM
Rating:
No comments: